Jakarta –
Wabah virus flu burung di Kamboja telah merenggut nyawa seorang gadis berusia 11 tahun. Sejauh ini, dinas kesehatan setempat memastikan bahwa flu burung yang menjangkit gadis itu bukanlah penyakit baru.
CNA melaporkan bahwa kasus kematian awalnya terkait dengan tipe baru H5N1 clade 2.3.4.4b yang muncul pada tahun 2020 dan menyebabkan rekor kematian burung liar dan unggas dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, telah ditentukan bahwa penyebabnya bukan dari jenis ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hasil pengurutan genom yang dilakukan Kementerian Kesehatan Kamboja mengidentifikasi virus tersebut sebagai clade 2.3.2.1c, yang telah beredar di Kamboja selama bertahun-tahun dan secara sporadis menyebabkan infeksi pada manusia.
“Ya, ini adalah jenis flu burung yang lebih tua yang telah beredar di seluruh wilayah selama beberapa tahun dan meskipun telah menyebabkan infeksi pada manusia di masa lalu, belum terlihat menyebabkan penularan dari manusia ke manusia. bukan berarti ancamannya berkurang, kata Erik Karlsson, direktur Pusat Influenza Nasional Kamboja dan penjabat kepala virologi di Institut Pasteur du Cambodge, yang mengurutkan virus tersebut.
Dia menambahkan bahwa dia berkoordinasi dengan cepat untuk mencegah penularan lebih lanjut dan membatasi paparan ke sumber mana pun. Investigasi untuk mendeteksi kasus tambahan sedang dilakukan, menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada tanda-tanda penularan dari orang ke orang.
Pihak berwenang Kamboja sejauh ini telah menguji setidaknya 12 kontak dekat dari anak berusia 11 tahun yang meninggal itu. Ayah korban terkonfirmasi positif tertular namun tidak menunjukkan gejala.
Simak Video “Kasus Flu Burung Terdeteksi Pada Manusia di Kamboja”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)