liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Viral Curhatan Kiky Saputri Soal RS di RI Vs LN, IDI sampai Kemenkes Buka Suara

Jakarta

Sosok Kiky Saputri belakangan ini menjadi perbincangan. Hal itu terjadi karena ceritanya mengenai perbandingan pengalaman membawa mertuanya ke dokter Indonesia dan Singapura.

Saat mencari perawatan di rumah sakit Indonesia, ayah mertuanya didiagnosis menderita stroke telinga. Sementara saat dibawa ke Singapura, dokter setempat mengira mertua Kiky sedang flu.

“Akhirnya ke rumah sakit Singapura dan ditertawakan dokternya di situ ada stroke telinga. Tadinya cuma flu sampai nyangkut di telinga dan sekarang udah sembuh. Lucu kan?” cerita Kiki.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sejak ceritanya viral, akhirnya banyak netizen yang datang membandingkan kualitas rumah sakit di Indonesia dan luar negeri.

Perbedaan Metode Ujian RI vs Rumah Sakit di Luar Negeri

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Mohammad Adib Khumaidi, SpOT menjelaskan ada perbedaan metode pemeriksaan yang dilakukan rumah sakit di Indonesia dan di luar negeri.

“Dalam setiap pemeriksaan, kami memiliki jalur klinis yang disebut di Indonesia,” jelas dr Adib saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

“Jadi yang kemudian (dilakukan) penyesuaian. Tidak semua itu kemudian harus diperiksa semua laboratorium, semuanya diperiksa, tidak ya. Tapi sesuai yang kami temukan nanti saat kami melakukan analisis dan pemeriksaan fisik,” ujarnya. dia melanjutkan.

Berbeda dengan Indonesia yang melakukan isolasi dalam melakukan pemeriksaan, pemeriksaan kesehatan di luar negeri biasanya dilakukan secara menyeluruh.

“Karena kalau misalnya kita tidak membuat clinical pathway, tidak menyelaraskan PTK (Pedoman Praktek Klinik), akan terjadi inefisiensi pendanaan. Artinya kita juga melihat BPJS,” jelas dr. Adib.

IDI Pastikan Dokter Indonesia Tidak Kalah dengan Orang Asing

Meski terdapat perbedaan metode pengobatan, dr Adib memastikan dokter di Indonesia memiliki kualitas yang sama dengan dokter di luar negeri.

“Tidak rugi. Saya jamin dokter Indonesia lebih baik,” ujarnya.

“Dari sisi SDM, dari sisi pelayanan, Indonesia mampu mengatasi masalah kesehatan. Ini yang didorong pemerintah untuk masalah teknologi,” lanjutnya.

SELANJUTNYA: Tanggapan Kemenkes atas Pengaduan Kiky Saputri