liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Turis Terganggu Kokok Ayam Bikin Petisi Lagi, Ancaman Deportasi Menanti


Denpasar

Sejumlah turis mancanegara di Bali membuat petisi karena terganggu dengan suara ayam dukun. Ancaman deportasi menanti jika mereka melakukannya lagi.

Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Daerah Bali, Anggiat Napitupulu menuturkan hebohnya petisi yang dilontarkan puluhan warga asing atau turis mancanegara yang mengeluhkan suara ayam jago lokal Bali yang berkokok di sekitar homestay mereka.

Ia mengatakan, pihaknya dan beberapa instansi terkait telah mengkaji isu petisi ayam berkokok yang dilakukan puluhan WNA tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Kami dan beberapa instansi terkait sudah menyelidikinya. Ini aduan dari masyarakat. Yang mereka keluhkan adalah masalah (suara), ternyata WNA itu malah tidak menginap di hotel, malah menginap di homestay. . ,” kata Anggiat saat dihubungi, Selasa (7/3) kemarin.

“Namanya tinggal di homestay, di pemukiman warga dan tetangga kita yang beternak ayam tidak bisa dilarang,” imbuhnya.

Anggiat mengatakan, pihaknya bersama kepolisian setempat dan perangkat desa telah menjadi perantara ke lokasi dan melihat fakta lokasi para turis asing tersebut.

“Kami melakukan pendidikan, tetapi jika mereka terus membuat petisi seperti itu lagi-dan meresahkan masyarakat–tidak ada pendidikan lagi, mereka akan dideportasi. Kebetulan izin tinggal mereka masih berlaku sampai sekarang. Pelanggaran yang mereka lakukan tidak ditemukan hanya menimbulkan keributan dengan petisinya,” ujar Anggiat.

“Kita didik Indonesia, undang-undang kita begini. Kalau orang yang sama, kelompok yang sama mengajukan petisi yang sama, akan kita tindak deportasi,” sambungnya.

Anggiat mengatakan, pihaknya menyayangkan banyaknya wisatawan asing yang mengeluhkan kebiasaan masyarakat setempat memelihara ayam. Di satu sisi, wisatawan lebih memilih menginap di homestay yang berada di tengah pemukiman warga, ketimbang hotel yang menjamin kenyamanan.

“Sementara itu, kami tidak bisa menyuruh ayam berhenti berkokok. Sementara sampai saat ini kami tidak mencari-cari kesalahan bule itu sendiri. Yang kami sesali aduannya jadi viral. Dan kami sedang mendalami masalah itu,” ujarnya. dia menambahkan.

Ia juga menyatakan pihaknya hanya memberikan teguran dan edukasi kepada WNA yang terlibat. Ia juga mengimbau wisatawan untuk menginap di hotel bukan homestay agar nyaman selama berada di Bali.

“Sejauh ini hanya peringatan, diberikan edukasi, dengan kata lain ini bahasa kita, bukan turis yang sangat kita harapkan. Kita harapkan turis yang datang ke Bali tidur di hotel, di sini tidur di homestay,” kata Anggiat.

“Tapi itu di satu sisi, tapi di sisi lain masyarakat kita yang menyelenggarakan homestay itu layak secara ekonomi… Tapi orang asing itu tidak pernah tahu bahwa bisnis homestay di Indonesia tidak ada aturannya. Artinya, siapa yang bisa, kriterianya apa, pajaknya apa, kita belum punya. Tapi ini dalam konteks pendidikan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan puluhan turis asing melayangkan petisi ke kantor kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, untuk mengadukan suara ayam berkokok yang setiap hari terdengar di penginapan mereka di homestay Anumaya Bay View. , Jimbaran.

Hal ini bermula ketika seorang bule Rusia keberatan dengan ayam jantan yang berkokok tempatnya menginap, di homestay Anumaya dan gagak tersebut dianggap ribut dan petisi dilayangkan pada Kamis (2/3) kemarin.

Simak Video “Pengusaha Rental Motor Lokal di Bali Kalah Saing Dengan Bule”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)