liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Turis Asing di Bali Protes Suara Kokok Ayam, Warga Lokal Cuek Bebek


Badung

Turis asing di Bali membuat petisi karena merasa terganggu dengan suara ayam jago (warlok) penduduk setempat, namun para warlok tidak menghiraukan itik tersebut dan tidak menghiraukannya.

Wayan Agus Juli (26) tak peduli dengan permohonan sejumlah warga negara asing (WNA) yang bermukim di Homestay Anumana Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Petisi mempersoalkan Agus berkokok karena bule menganggap setiap pagi ribut.

Agus mengaku enggan memindahkan ayam jagonya yang ditaruh di kandang bambu. Karena dia lahir dan besar di lingkungan itu.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Saya tidak peduli. Saya tahu kakek nenek saya sudah ada sejak zaman Belanda,” kata Agus sambil tertawa saat ditemui di rumahnya di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan.

Agus mengatakan, seorang WNA asal Amerika Serikat di lingkungannya juga menyatakan keberatan dengan suara ayam jantan yang berkokok setiap hari di tahun 2020. Namun, Agus tidak terlalu memperdulikan keluhan WNA tersebut.

“Dia ketemu saya di rumah. Kalau bicaranya dari telinga kanan ke kiri. Saya tidak bisa bahasa Inggris, jadi saya jawab yes no, yes no,” tambah Agus sambil terkekeh.

Agus dikejutkan dengan bule yang tiba-tiba mengadukan suara ayamnya ke kantor mukim Kuta Selatan melalui pemilik homestay.

“Karena ayam, saya ribut jam 3 pagi, katanya, dia lapor ke mukim. Namanya ayam, kita beternak, susah diatur,” kata pria yang berprofesi sebagai security itu. penjaga di Pantai Muaya, Jimbaran.

Saat petugas mukim datang ke rumahnya, Agus sedang bekerja. Camat itu ditemui ayahnya, Made Utama.

Menurut Agus, ayahnya sebenarnya rela memindahkan ayam peliharaan dari lingkungannya. Syaratnya, Agus bisa bekerja di homestay dan dibayar upah minimum kabupaten (UMK).

“Ayah saya minta kalau mau pindah ayam, biar ada dua orang yang jadi security di homestay. Ya minimal saya, tapi gaji UMK,” ujarnya lagi,

Agus mengaku bersedia menjauhkan ayam-ayam itu jika pemiliknya mempekerjakannya sebagai penjaga di homestay tersebut. “Ya kalau dia mau bayar UMK, saya mau pindahkan dia ke belakang,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Unit Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan menerima pengaduan melalui petisi dari 10 warga negara asing (WNA) yang tinggal di homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Petisi berisi aduan suara ayam berkokok itu disampaikan pada Kamis (2/3/2023).

“Jadi ayamnya setiap hari berkokok dan dia tidak keberatan berkokok subuh (4-5 pagi), dia juga berkokok siang hari,” kata Kasie Trantib I Kabupaten Kuta Selatan Kadek Agus Alit Juwita, Jumat (3/3/2023). ). ).

Pengaduan tersebut kemudian disampaikan dalam bentuk petisi oleh salah satu perwakilan bule Rusia yang datang ke kantornya. Bule Rusia itu datang bersama salah satu penduduk setempat yang merupakan kepercayaan Anumaya Homestay.

Petisi tersebut berisi keberatan keras terhadap adanya ayam jago yang setiap hari berkokok di depan homestay. “Menurut pengakuan tamu, pengaduan dilakukan setiap hari. Tamu tersebut sudah sebulan menginap di homestay,” tambahnya.

—–

Artikel ini telah diposting di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Simak Video “Iwan Bule Terbuka, Dari PSSI Hingga Siap Maju Jabar 1”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)