Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Cho Sunghyun menyatakan keselamatan keluarganya dipengaruhi oleh siaran tersebut Atas Nama Tuhan: Pengkhianatan Suci. Situasi ini juga terjadi setelah dia menyatakan akan melanjutkan serial dokumenter tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan radio MBC beberapa waktu lalu, Cho Sung-hyun mengungkapkan keinginannya untuk membuat In the Name of God: A Holy Betrayal season 2 karena mengetahui banyak orang yang meninggalkan sekte tersebut setelah menonton serial tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, ternyata berdampak pada keluarganya, yakni istri dan anak-anaknya.
“Sang istri mengatakan akan membawa anak-anaknya keluar rumah karena situasinya mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya,” ujar Cho Sung-hyun seperti dilansir SpoTV beberapa waktu lalu.
“Saya pikir Korea telah banyak berubah. Tapi itu (kultus dan kultus) adalah cerita yang harus diceritakan,” tegas sang sutradara.
Ini bukan pertama kalinya situasi keamanan Cho Sung-hyun dibahas setelah mengungkap empat sekte dan aliran sesat di Korea Selatan melalui serial dokumenter delapan episode.
Pada Jumat (10/3), Netflix mengadakan konferensi pers dengan Cho Sung-hyun dengan kontrol keamanan yang lebih ketat, seperti tidak ada unsur promosi untuk memastikan keselamatan sutradara.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Netflix Korea hanya sekali mempromosikan judul tersebut di Twitter pada Januari 2023.
Sedangkan di Indonesia, Atas Nama Tuhan: Pengkhianatan Suci hanya dipromosikan dua kali di Twitter yaitu menjelang akhir Februari 2023 dan awal Maret 2023.
Seperti yang dilaporkan Ilgan Sports saat itu, rumah produksi sekaligus layanan streaming yang menayangkan In the Name of God: A Holy Betrayal membatasi kontak Cho Sung-hyun dengan media.
“Setelah acara ini, tolong jangan mendekati (sutradara) untuk bertukar kartu nama atau menyapa,” ujar perwakilan layanan streaming tersebut.
“Cho PD juga akan segera pergi setelah konferensi pers selesai karena alasan keamanan,” tegas mereka.
[Gambas:Video CNN]
Keselamatannya dengan para korban aliran sesat, terutama mantan pengikut JMS, mengkhawatirkan. Itu juga ditampilkan dalam serial dokumenter, saat mereka mengikuti ke hotel.
Di belakang kamera, pengikut JMS juga terus berusaha menghubungi para korban yang ingin angkat bicara dan berhasil mengetahui setiap rencana syuting Cho Sung-hyun. Ini membuatnya curiga pada semua orang.
“Saya memiliki tongkat dan senjata bius di dalam mobil. Itu tidak pernah terjadi selama 15 tahun saya sebagai produser,” kata Cho Sung-hyun, seperti dilansir Asia E beberapa waktu lalu.
Lanjutkan ke berikutnya…
Atas Nama Tuhan Menuntut 2 Kultus
BACA HALAMAN BERIKUTNYA