Jakarta, CNN Indonesia —
penyakit batuk kering bisa menyerang siapa saja. Termasuk anak-anak. Bahkan hingga saat ini, ada 57.600 anak usia sekolah yang terkena tuberkulosis atau tuberkulosis.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan, jumlah itu terbagi dua. Mulai dari usia sekolah 7-10 tahun dan 10-19 tahun.
“Jadi total saat ini ada 57.500 orang yang tertular TBC di kelas sekolah,” kata Imran dalam webinar Hari Tuberkulosis Sedunia yang digelar Kementerian Kesehatan, Jumat (17/3).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Untuk anak usia sekolah antara 7-10 tahun, jumlah penderita TB kini mencapai 13.000 anak. Sedangkan sebanyak 44.500 anak berusia 10-19 tahun.
Imran juga mengatakan, kasus TBC pada anak terus meningkat dari tahun 2021 hingga 2022. Bahkan, peningkatannya mencapai 200 persen dari kasus sebelumnya.
“Kasus meningkat pesat, jumlahnya dari 2021 ke 2022 akan meningkat menjadi puluhan ribu. Jadi meningkat 200 persen,” katanya.
Dari data yang dibagikan Imran, terdapat 42.187 ribu kasus TBC pada anak pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022, kasus tersebut akan meningkat menjadi 100.726 ribu anak yang positif TBC. Hingga awal Februari, terdapat tambahan 18.144 kasus TB pada anak.
Namun, Imran tidak merinci jenis TBC yang diderita sang anak.
Lebih lanjut, dia menilai pandemi Covid-19 sedikit berkontribusi terhadap peningkatan kasus TBC. Terutama sejak pemberlakuan PPKM atau pembatasan pergerakan orang.
“Karena selama PPKM, banyak orang tahu mereka harus tinggal di rumah. Mereka tidak tahu membawa virus TBC, sehingga akhirnya menular ke anak-anak ketika mereka berinteraksi terus menerus,” katanya.
(tst/chs)
[Gambas:Video CNN]