Jakarta, CNNIndonesia —
Kremlin memperingatkan Israel agar tidak menghambat pengiriman perlengkapan perang Rusia dari Suriah ke Ukraina.
Penyiar Israel The Kan, seperti dikutip Times of Israel, melaporkan bahwa pejabat Rusia dan Israel telah mengadakan pembicaraan beberapa hari yang lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pembicaraan tersebut menimbulkan kekhawatiran Rusia atas upaya Israel untuk mengganggu proses pengiriman senjata Kremlin dari Suriah ke Ukraina.
Kedutaan Rusia di Israel sejauh ini tidak menanggapi permintaan komentar The Times of Israel.
[Gambas:Video CNN]
Israel dan Rusia disebut telah berkoordinasi sejak lama terkait aktivitas kedua negara di udara Suriah. Namun, hubungan kedua negara memburuk setelah Israel juga mengkritik Rusia karena menginvasi Ukraina.
Israel baru-baru ini membom beberapa daerah di Suriah untuk mencegah Iran membangun pasukan militer di negara itu. Aksi militer Israel juga untuk memutus pasokan senjata dari Iran ke milisi Hizbullah di Suriah, yang dituding sebagai proxy Iran.
Sementara itu, Rusia telah mengerahkan ribuan pasukan dan peralatan militer untuk membantu rezim Bashar Al-Assad dari gangguan pemberontak di Suriah.
Media AS The New York Times melaporkan bahwa Rusia menarik kekuatan militernya di Suriah di tengah kendala kurangnya dukungan militer dalam perang di Ukraina. Salah satu yang ditarik oleh Kremlin dari Suriah adalah rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia.
Israel sendiri masih menahan diri untuk tidak memberikan bantuan militer selain bantuan kemanusiaan ke Ukraina agar tidak membuat marah Rusia.
Israel juga sebelumnya harus menolak permintaan Ukraina yang mendesak Tel Aviv untuk mengirim rudal anti-serangan Iron Drome buatan negaranya.
Dengan begitu, Israel tetap bebas melakukan operasi militer di Rusia tanpa campur tangan dari Rusia.
Namun, ada kemungkinan Israel akan membantu Ukraina dengan alutsista setelah Iran membantu Rusia dengan drone tempur di Ukraina.
(Baca)
[Gambas:Video CNN]