Jakarta –
Beberapa orang mungkin memiliki kebiasaan merokok. Rokok berkembang menjadi jenis baru yaitu rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan vape. Jenis rokok ini umumnya disukai anak muda karena dianggap praktis dan ‘lebih aman’. Apakah itu benar?
Dikutip dari Klinik Cleveland, vape adalah rokok elektrik yang digunakan penggunanya untuk menghirup kabut atau uap nikotin dan penyedap rasa (e-liquid). Vape mengandung partikel nikotin, perasa, dan zat lain yang tersuspensi di udara. Perokok menghirup partikel-partikel ini ke dalam mulut, lalu ke tenggorokan dan ke paru-paru.
Vape memanaskan partikel kecil cairan dan memasuki paru-paru. Vaping dan merokok sama-sama melibatkan penghirupan nikotin dan zat lain ke dalam paru-paru. Bedanya, vaping memanaskan cairan untuk menghasilkan aerosol sedangkan rokok membakar tembakau yang menghasilkan asap.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menghirup uap vape sama berbahayanya dengan merokok. Partikel uap vape yang terhirup menyebabkan inflamasi atau pembengkakan dan iritasi pada paru-paru. Akibatnya, paru-paru mengalami kerusakan seperti jaringan parut dan penyempitan saluran yang membawa udara keluar masuk paru-paru.
Efek lain dari uap vape pada kesehatan pernapasan adalah sebagai berikut.
Asma Jaringan parut di paru-paru Bronchiolitis obliterans disebabkan oleh diacetyl, bahan kimia yang digunakan dalam beberapa perasa Kerusakan organ. Nikotin menyebabkan kerusakan perkembangan otak, meningkatkan tekanan darah, dan mempersempit pembuluh darah EVALI, yaitu kerusakan paru-paru akibat vaping yang ditandai dengan batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Kecanduan nikotin, kanker Orang-orang di sekitar terpapar nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya akibat vaping. Baterai vape yang meledak menyebabkan cedera serius dan luka bakar.
Tonton Video “Bahaya Vape Vs Rokok”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)