Jakarta, CNN Indonesia —
PT PERTAMINA Patra Niaga buka suara soal lapak yang sudah tidak bisa dijual lagi elpiji 3 kg.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, uji coba bagi pembeli elpiji 3 kg yang membawa KTP untuk pendataan baru dilakukan di lima mukim atau pangkalan resmi Pertamina. Namun masih ada pengecer atau warung yang masih menjual LP3 sebanyak 3 kg.
“Di 5 kabupaten percontohan masih ada pengecer. Saat ini verifikasi hanya dilakukan di sub distributor/pangkalan,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/1).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Irto menambahkan, KTP pembeli LPG 3 kg perlu diselaraskan dengan data Target Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (P3KE).
“Nanti kita evaluasi titik verifikasinya,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Irto, lima kecamatan yang diuji berada di Tangerang, Semarang, Batam, dan Mataram.
Menurutnya, selama ini proses pendataan eksperimen yang dilakukan masih menggunakan pencatatan manual dengan dibantu buku log di masing-masing pangkalan.
Usai audiensi di 5 mukim, Irto menegaskan aturan ini akan diterapkan di daerah lain secara bertahap. Namun, dia belum memastikan rencana pembatasan elpiji hingga 3 kg.
“Ya (mulai tahun depan) akan diuji secara bertahap di daerah lain. Soal pembatasan siapa yang berhak membeli, itu kewenangan regulator,” pungkas Irto.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pemerintah akan berupaya membatasi pembelian LPG 3 kg secara nasional mulai 2023.
Tutuka mengatakan pemerintah akan menggunakan data P3KE untuk diintegrasikan ke dalam aplikasi MyPertamina secara bertahap. Konsep sanksinya sama dengan membeli BBM bersubsidi.
Menurutnya, pembatasan ini dilakukan untuk mencapai target subsidi yang tepat. Sebab, selama ini pembeli elpiji 3 kg tidak hanya berhak miskin, ada juga yang kaya.
Mulai tahun ini, masyarakat yang bisa membeli elpiji 3 kg adalah yang sudah tercatat di aplikasi MyPertamina. Sedangkan masyarakat miskin yang belum memiliki data di P3KE bisa langsung mendaftar di aplikasi MyPertamina.
“Kita pakai data P3KE sekarang. Jadi kita coba aplikasikan, sudah di 5 kabupaten/kota, Cipondoh, Tangerang Selatan, lalu ada di Semarang, lima seperti itu. Tahun depan kita full (uji coba). ),” jelas Tutuka di kompleks DPR RI, Desember lalu.
[Gambas:Video CNN]
(fby/dzu)