liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
PB IDI Investigasi Kasus Dokter di Nabire Tewas dengan Mulut Berbusa


Jakarta

Badan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan kabar duka atas meninggalnya dokter spesialis paru Dr Mawartih Susanty, SpP. Ia ditemukan tewas di kediaman dinasnya di kawasan RS Nabire, Papua, Kamis (9/3/2023) dengan mulut berbusa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PB IDI, Dr Mohammad Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, kejadian tersebut menyisakan duka mendalam bagi seluruh warga IDI. Saat ini, jenazah Dr Mawartih sedang diotopsi atas izin keluarga.

“PB IDI telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Ketua IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Papua dan akan terus memantau penyelidikan penyebab dr. Mawartih,” ujar dr Adib dalam keterangan resmi yang diterima. detikcomSabtu (11/3).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Terkait informasi penyebab kematian yang tersebar di media dan media sosial, kami meminta semua pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi agar tidak salah informasi,” lanjutnya.

Berkaca dari hal tersebut, PB IDI mengingatkan tentang jaminan keselamatan dan keamanan, khususnya bagi dokter yang bertugas di Papua. PB IDI meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh aparat keamanan di daerah, khususnya di daerah konflik, memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada para tenaga kesehatan yang bertugas di sana.

“Hal penting untuk mengatasi kendala distribusi dokter khususnya dokter spesialis di daerah adalah tidak adanya jaminan keselamatan dan keamanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas, terutama di daerah konflik. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan infrastruktur termasuk akses ke fasilitas kesehatan agar baik tenaga kesehatan Dokter maupun masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik,” jelas Dr Adib.

PB IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendorong perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun, masalah pemerataan dokter spesialis di daerah terpencil akan sulit diatasi, jika hal-hal seperti jaminan keselamatan dan keamanan serta akses infrastruktur tidak diperbaiki oleh pemerintah.

Sebelumnya, tahun 2019 lalu ada dr Soeko yang meninggal saat kerusuhan Wamena. Selain itu, terjadi kekerasan terhadap sejumlah tenaga kesehatan dan penyerangan fasilitas kesehatan di Gunung Bintang, Papua, pada tahun 2021.

Simak videonya “Orang yang belum terpapar Covid-19 lebih berisiko terkena varian XBB”
[Gambas:Video 20detik]
(Halo)