Jakarta –
Saat bercinta, wanita berharap bisa merasakan klimaks kenikmatan bersama pasangannya. Pada titik ini, beberapa wanita mungkin mengalami keluarnya cairan bening dan tidak kental. Fenomena ini dikenal sebagai muncrat.
Dikutip dari Insider, muncrat terjadi sebagai respon wanita terhadap kenikmatan yang didapatnya. Namun, tidak semua wanita bisa mengalami ejakulasi. Squirting berbeda dengan cairan bening yang keluar dari vagina saat wanita terangsang.
Penelitian menunjukkan bahwa cairan yang disemprotkan berasal dari kandung kemih. Saat disemprotkan, cairan ejakulasi tidak berbau dan bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah orgasme. Squirting berhubungan dengan kelenjar spons uretra yang tertanam di dinding vagina. Kelenjar ini, disebut skene, merupakan bagian dari proses buang air kecil.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Penelitian yang dilakukan oleh seksolog Dr. Zlatko Pastor pada tahun 2013 memperkirakan 10-54 persen wanita memiliki kemampuan ejakulasi. Studi lain menunjukkan adanya bahan kimia dalam cairan ejakulasi yang juga ada dalam urin. Selain itu, antigen spesifik prostat (PSA) juga ditemukan dalam cairan. PSA adalah bahan kimia yang ditemukan dalam air mani yang membuat beberapa peneliti menyebut ejakulasi sebagai “ejakulasi wanita”. Namun, peneliti seks dari Kinsey Institute Justin Lehmiller mengatakan bahwa squirting dan ejakulasi wanita adalah dua proses tubuh yang berbeda.
Beberapa peneliti menulis bahwa wanita mungkin secara tidak sengaja mengeluarkan urin saat berhubungan seksual yang bercampur dengan cairan vagina. Menurut peneliti seks Universitas New York Zhana Vrangalova, jumlah urin yang dikeluarkan tergantung pada tingkat hidrasi wanita dan kapan dia terakhir kali buang air kecil.
Dikutip dari BBC, wanita yang mengalami ejakulasi mengatakan membutuhkan bantuan pasangan untuk terlebih dahulu merangsang G-spot, sekitar 5-8 cm di dalam vagina. Mainan seks juga bisa membantu wanita mengalami ejakulasi saat ‘bermain’ sendirian.
“Jika saya terus menggunakan vibrator setelah saya mencapai klimaks, itu bisa membuat saya ejakulasi. Sensasinya intens, hampir menyenangkan. Saya harus menahan rasa ingin buang air kecil,” kata Daphne kepada BBC.
Tonton Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Cara Kerjanya Seperti Ini”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)