liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kisah Pulau di Australia yang Dilockdown Gara-gara Jamur


Pasifik

Pulau Lord Howe di Pasifik memiliki pesona tersendiri sebagai habitat hewan dan tumbuhan langka. Potensi kerusakan sekecil apa pun bisa menutup pulau itu.

Dilansir dari News.com.au, Pulau Lord Howe termasuk dalam administrasi Australia. Pulau kecil itu sekarang ditutup karena meningkatnya risiko karat myrtle, jamur penyebab penyakit.

Dewan Pulau Lord Howe mengumumkan melalui media sosial bahwa Taman Cadangan Permanen, yang mencakup sekitar 70 persen pulau, ditutup sementara. Pulau ini tidak dapat diakses melalui titik akses yang disetujui, jalur semak atau perahu.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Karat berpotensi mengubah penampilan pegunungan dan hutan kita, dapat mengubah jaring makanan dan ekologi, serta berpotensi memengaruhi nilai-nilai warisan dunia, kata pernyataan dewan kepada warga.

Karat ditemukan pada 3 Februari. Saat ini ada 3 lokasi tambahan yang terinfeksi. Aparat akan mengambil tindakan jika karat ini terus berkembang dan mengancam ekologi.

Penutupan ini tentunya akan mempengaruhi jadwal wisata para wisatawan. Mau tidak mau, wisatawan harus mengikuti kebijakan yang diberikan oleh pemerintah setempat.

“Ada sekitar tiga atau empat kelompok yang sudah berada di pulau itu untuk bertamasya. Penutupan berarti mereka tidak bisa bertamasya dan semua jadwal mereka terganggu,” kata operator kafe dan bendahara asosiasi pariwisata lokal Stephen Sia kepada ABC.

Menurut pengalamannya, ini adalah waktu yang sibuk karena libur Paskah. Turis mulai meminta pengembalian uang dan segala macam kompensasi.

Tonton videonya “Setelah AS, Australia kini waspada terhadap TikTok”
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/wsw)