Jakarta –
Tingkat kasus diabetes pada anak di Indonesia meningkat drastis. Dari data surveilans Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir.
Untuk menghindari berkembangnya kasus diabetes pada anak, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga berencana membuat aturan cukai minuman manis kemasan (MBDK). Kementerian Kesehatan juga telah menulis surat kepada Kementerian Keuangan untuk mulai menegakkan peraturan tersebut.
“Ini sebenarnya sudah kami komunikasikan tahun lalu, sekitar Maret 2022. Tapi Kemenkeu sendiri perlu pembahasan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kemenkes Dr Siti Nadia Tarmizi, M. Epid saat ditemui detik.com, Rabu (8/3)/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Jadi usulan kami sampaikan ke Kemenkeu, nanti Kemenkeu akan berdiskusi dengan para ahli bagaimana penerapannya, lalu komposisi cukai yang digunakan seperti apa,” lanjutnya.
Aturan cukai minuman manis dalam kemasan semula direncanakan dimulai pada 2023. Namun, dr Nadia memperkirakan rencana ini akan sulit dilanjutkan dan baru terealisasi pada 2024.
“Dan sekarang masih berproses, mungkin nanti untuk pelaksanaan APBN 2023, pajak dimasukkan sebagai aturan APBN 2023, saya kira tidak mungkin kita kejar. Ya, mungkin nanti di tahun 2024. Tapi. Kami masih akan mengawasinya,” jelasnya.
Mendukung penuh Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan menyambut baik rencana pengaturan cukai minuman manis dalam kemasan.
“Tapi sebenarnya Kemenkeu sudah sepakat ya minuman manis itu salah satu barang yang akan kita tambah cukainya,” pungkas Dr Nadia.
Simak Video “Penjelasan Kemenkes tentang Desakan Cukai Minuman Bergula”
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)