Jakarta –
Dalam Rapat Kerja Nasional Program Kebanggaan dan Penanggulangan Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Presiden Joko Widodo secara terbuka menegaskan bahwa Indonesia tidak mengalami resesi kelamin. Ia mengatakan pertumbuhan penduduk di Indonesia masih berada di level 2,1.
Jokowi mengungkapkan, 2 juta orang menikah dan 4,8 juta orang hamil. Karena itu, menurut Jokowi, pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong baik.
“Masih tumbuh 2.1, ini bagus,” ujarnya, Rabu (25/01/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Pertumbuhan kita 2,1 dan 2 juta menikah, 4,8 juta hamil. Artinya di Indonesia tidak ada resesi kelamin,” lanjutnya.
Sebelumnya, beberapa negara, termasuk China, dilaporkan mengalami resesi seks. Bahkan negara tersebut mencatat angka kelahiran terendah sepanjang masa, yakni 1,8 pada tahun 2020. Menurut data Biro Statistik Nasional China pada akhir tahun 2022, jumlah penduduk menurun sebanyak 850 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
Alasan di balik penurunan populasi di China dikatakan karena ketidakseimbangan antara jumlah pria dan wanita. Di beberapa kelompok umur, sekarang ada lebih dari 11 laki-laki untuk setiap 10 perempuan.
Menunjukkan bahwa satu dari setiap 11 pria akan berjuang untuk menemukan pasangan dengan usia yang sama. Faktor lain yang diduga adalah meningkatnya biaya hidup dan banyak yang menunda pernikahan hingga di kemudian hari. Beberapa memilih untuk tidak memiliki anak.
Simak Video “Indonesia Dihantui Resesi Seks, Menolak Menikah dan Punya Anak”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/atas)