Jakarta –
Indonesia sudah memiliki produk fashion yang terkenal di luar negeri dengan batik. Namun tidak hanya batik, tenun di Indonesia juga memiliki keindahan tersendiri dan mulai dikenal dan juga digandrungi oleh kalangan lokal maupun mancanegara.
Berawal dari itu, Torajamelo sebagai fashion brand berinisiatif untuk mendorong dan memperkenalkan kain tenun kepada masyarakat lokal maupun internasional. Selain bergerak aktif memperkenalkan kain tenun, brand ini juga aktif mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s).
Nah, brand ini juga memberdayakan para ibu dan anak kecil yang tidak memiliki akses ekonomi untuk dibimbing menjadi penenun. Bahkan, mereka mengaku telah bekerja sama dengan lebih dari 1.100 penenun perempuan dari berbagai kelompok masyarakat di Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Bahkan dari data yang mereka miliki, sejak didirikan pada tahun 2008, mereka telah menginvestasikan 600 ribu USD untuk pelatihan, pengembangan dan pengelolaan pengetahuan komunitas tenun.
Mereka juga mengusung konsep sustainable slow fashion, memperhatikan alur supply chain dan produksi yang mereka lakukan. Torajamelo mempertahankan produksi tenun menggunakan alat tenun tua yang telah diturunkan dari generasi ke generasi selama bertahun-tahun.
Selain itu, produk yang dihasilkan juga menggunakan serat alami dan teknik pewarnaan alami. Langkah ini diambil untuk menciptakan produk yang bertanggung jawab terhadap alam.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ester Dagomez, perwakilan Torajamelo yang berasal dari Kabupaten Manggarai, NTT. Diakuinya, sebelum bekerja dengan Torajamelo, para penenun menjualnya tidak menentu dan tidak ada kisaran harga yang pasti. Hal ini dikarenakan setiap pengrajin menggunakan benang yang berbeda dan biasanya menggunakan benang sintetis.
“Selain itu, anak muda malas menenun di awal, penelitian 2 tahun di Kabupaten Manggarai, Kecamatan Ciba, akhirnya dilatih dari produk dan juga terkait penjualan,” tambah Ester.
Selain itu, ada penenun yang masih menekuni dunia tenun dan berafiliasi dengan Torajamelo, Siska. “Tujuannya untuk mendukung diri sendiri dan berharap orang lain termotivasi. Kalau yang kita lakukan itu untuk tujuan yang baik,” jelas Siska.
Torajamelo juga berkolaborasi dengan Sarinah dalam acara bertajuk Sarinah Duty Free. Mereka memberikan pelatihan menenun secara langsung mulai 19 Januari hingga 29 Januari 2023.
Dengan hadirnya Torajamelo yang mengusung berbagai misi berkelanjutan dan dinilai sukses dari segi produk dan kerjasama dengan berbagai pihak. Hal ini dapat menjadi acuan bagi siapa saja untuk tidak hanya menampilkan kecantikan dalam berbusana, tetapi juga memperhatikan misi berkelanjutan bagi sesama.
Simak Video “Diduga Hina Batik, Pendukung Sayap Kanan Inggris Tuai Kecaman”
[Gambas:Video 20detik]
(mis./mis.)