Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi masih menunggu kedatangan Ismail Bolong Menanggapi panggilan pengadilan terkait kasus saya ilegal di Kaltim, Selasa (29/11).
Direktur Tindak Pidana Khusus Mabes Polri Brigjen Pipit Rismanto mengaku pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Ismail terkait gugatan tersebut.
Ismail Bolong telah menerima panggilan kedua dari polisi. Panggilan pertama dilakukan minggu lalu, tapi Ismail tidak muncul.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Belum, belum ada konfirmasi dia akan hadir. Sabar, tunggu. Hari ini (tunggu) sampai malam. Kita tunggu siapa tahu dia konfirmasi datang,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Pipit mengatakan, setelah video pengakuannya viral di media sosial, keberadaan Ismail tidak diketahui lagi. Namun, dia memastikan prosedur pemanggilan penyidikan sudah dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri.
“Ya, sejak video itu viral, keberadaannya tidak diketahui,” katanya.
Ismail menjadi perbincangan masyarakat setelah mengaku telah menyerahkan uang hasil penambangan liar di Kaltim senilai Rp 6 miliar kepada Komgen Agus Andrianto selaku Kabareskrim.
Namun, beberapa waktu kemudian, Ismail meminta maaf kepada Agus. Diakuinya, pernyataan awal itu dilontarkan atas tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri.
Brigjen Hendra Kurniawan membenarkan Agus terlibat dalam penambangan liar di Kalimantan Timur. Agus disebut menerima titipan sebagai uang koordinasi.
Penerimaan titipan koordinasi itu berdasarkan berita acara pemeriksaan (LHP) bernomor R/ND-137/III/WAS.2.4/2022/Ropaminal tanggal 18 Maret 2022 yang dilaporkan Hendra kepada mantan Kepala Divisi Propam Ferdy Sambo.
Kemudian, LHP dengan R/1253/IV/WAS.2.4/2022/DivPropam tanggal 7 April 2022 yang dilaporkan Ferdy Sambo kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Terkait dugaan korupsi penambangan liar, Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya harus memiliki bukti. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap Ismail.
“Tentu kita mulai dari Ismail dulu, baru kita cek dari sana. Karena proses pidana itu harus ada buktinya,” kata Sigit di Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11).
(tfq/gil)
[Gambas:Video CNN]