Yogyakarta, CNNIndonesia —
Hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi dikabarkan menyiram wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta Selasa (15/3).
“Iya Pak, hujan abu ringan di kawasan Kalitengah Lor, Glagaharjo,” kata Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi saat dihubungi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut Rambat, hujan abu tipis mulai turun sekitar pukul 07.00 WIB dan terpantau berhenti saat ini.
“Warga tidak terganggu, mereka tetap beraktivitas seperti biasa,” imbuhnya.
Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan 2 kejadian kolaps awan panas hari ini pukul 00.00-06.00 WIB. Jarak luncur yang diamati adalah 1,6 hingga 2 kilometer ke arah barat daya.
Sedangkan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah tenggara dan barat sekitar Merapi. Asap kawah bertekanan rendah terpantau berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30-40 m di atas puncak kawah.
BPPTKG juga melaporkan 15 kejadian longsoran lahar dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer ke arah barat daya dalam laporan periode tersebut.
BPPTKG sejauh ini masih berstatus Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lahar dan guguran awan panas di beberapa titik. Artinya, Sungai Woro berjarak 3 km dari puncak, Sungai Gendol berjarak 5 km dari puncak.
Berdasarkan pemodelan dua kubah lava, BPPTKG menetapkan potensi bahaya saat ini berupa keruntuhan lahar dan awan panas di sektor selatan-barat daya antara lain Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng dan Krasak. maksimal 7 kilometer.
Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol dengan jarak maksimal 5 kilometer. Sedangkan abu vulkanik yang dikeluarkan saat terjadi letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak.
(kum/wis)
[Gambas:Video CNN]