Jakarta, CNNIndonesia —
Seni Elektronik merumahkan lebih dari 200 karyawan Apex Legends tanpa pemberitahuan sebelumnya. PHK terutama di departemen Jaminan Kualitas (QA) dan Verifikasi Kualitas (QV) studio.
Mengutip TheGamer.com, Kamis (2/3), para pekerja ini masih memiliki waktu beberapa bulan untuk bekerja sebelum kontraknya berakhir. Dua karyawan yang terkena PHK mengatakan tidak ada niat dari perusahaan untuk mengalihkan mereka ke game lain milik Electronic Art.
Salah satu dari dua karyawan memberi tahu TheGamer bahwa mereka akan digantikan oleh tim QA yang terlatih di Inggris.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Saya bekerja shift malam, jadi shift saya berakhir jam 1 pagi. Jam 5 pagi kami mendapat email yang memberitahu kami bahwa kantor tutup dan akan ada rapat zoom wajib jam 8 pagi,” kata seorang karyawan kepada TheGamer.
“Di telepon, kami diberi tahu bahwa mereka menghentikan tim uji QV (Jaminan Kualitas) Baton Rouge mereka, untuk bergerak maju dengan tim uji global yang lebih beragam untuk mencerminkan pengguna akhir dengan lebih baik.”
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Electronic Arts kepada karyawan terkait alasan PHK tersebut.
Yang lain mengatakan mereka akan menerima 60 hari uang pesangon meskipun kontrak mereka berakhir pada Agustus tahun ini. Ini sesuai dengan hukum ketenagakerjaan di Louisiana.
Namun, PHK mendadak membuat para pekerja tidak bisa mempersiapkan diri untuk pekerjaan baru karena mengira masih akan bekerja di perusahaan hingga akhir tahun.
Menurut para staf, kabar tersebut bukan berasal dari manajemen mereka sendiri. Sebaliknya dikatakan datang dari EA langsung, dengan salah satu karyawan mengatakan bahwa manajer mereka telah dipecat juga.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/dzu)
[Gambas:Video CNN]