Jakarta –
Siapa sangka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengalami perasaan dipecat atau di-PHK. Hal itu dialaminya saat Indonesia dilanda krisis moneter pada 1997.
“Saya dipecat. Saat krisis 1997, saya kehilangan pekerjaan dan kembali ke rumah orang tua,” ujarnya di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (6/3/2023).
Meski di-PHK, Sandiaga tak putus asa, ia dan istrinya kembali membangun usaha. “Dari 3 pegawai, naik turun, inovasi dan kerjasama. Dari dulu ada 3 pegawai, sekarang ada 30.000 pegawai,” kata Sandiaga dihadapan sekitar 300 pengusaha Malaysia yang tergabung dalam RichWorks International, sebuah perusahaan pelatihan dan bimbingan dari Malaysia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sandiaga yang tercatat memiliki kekayaan Rp 10 triliun ini memberikan beberapa tips kepada para pebisnis untuk terus maju. Yakni, inovasi, adaptasi dan kolaborasi. “Itu mantranya, yang kedua berani mengambil resiko, kesempatan tidak datang satu dua kali, kesempatan hanya datang sekali jika tidak mengambil resiko. Yang ketiga adalah menjalin silaturahmi, networking. Manfaatnya ada dua yaitu panjang umur. dan rezeki melimpah, kalau rajin ngumpul ruah rezeki melimpah, empat soft skill ini penting, pada akhirnya kerja harus punya 4 etos AS yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas,” ujarnya.
Untuk bersaing di pasar global, pelaku ekonomi kreatif, menurut Sandiaga, harus memiliki jiwa kepemimpinan, mampu berkomunikasi dengan jelas, memiliki tujuan, memiliki niat untuk berbisnis dan mampu membuat keputusan yang jelas dan konsisten. “Ketekunan dalam menjalankan amanah,” katanya.
Sandiaga mengatakan, masalah utama yang dihadapi berbagai negara di dunia adalah pengangguran. “Saya tidak tahu bagaimana situasi di Malaysia, tapi masalah utamanya adalah pengangguran, ekonomi sulit, sulit mencari pekerjaan. Oleh karena itu, bisnis yang Anda kembangkan perlu menciptakan agen perubahan untuk menciptakan 4,4 juta pekerjaan, ” dia berkata.
Sementara itu kepada pengusaha Malaysia, Sandiaga mengatakan banyak kerjasama yang bisa dilakukan antara pengusaha di RI dan Malaysia, tidak hanya karena kedua negara tersebut merupakan negara sekutu, namun Indonesia juga akan memindahkan ibukotanya ke Kalimantan yang lebih dekat dengan Malaysia. .
“Dengan memindahkan ibu kota agar lebih dekat antara kedua negara. Kami juga memulai proyek yang sangat besar, pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara, energi terbarukan akan menjadi sumber energi untuk kawasan terintegrasi, fokusnya pada EV (kendaraan listrik ).. Kedepannya tidak akan ada lagi kendaraan yang menggunakan BBM. Indonesia juga akan memasuki masa keemasan pada tahun 2045, jadi ini peluang bagi para pengusaha di Indonesia dan Malaysia, jumlah wisatawan terbanyak juga berasal dari Malaysia,” ujar Sandiaga.
Simak Video “Ekraf Indonesia Diproyeksikan Bisa Kalahkan Korea Selatan 5 Tahun Mendatang”
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/pin)