Jakarta –
Istilah ‘hitungan tubuh’ sering disebut-sebut oleh para pengguna media sosial, misalnya di Twitter dan Tiktok. Istilah ini digunakan seseorang untuk menunjukkan jumlah orang yang pernah memiliki pasangan seksual.
Kebiasaan memiliki banyak pasangan seksual dapat memicu terjadinya penyakit menular seksual. Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr Dr Yudi M Hidayat, SpOG., SubspOnk., DMAS., MKes. Dijelaskan, salah satu risiko penyakit tersebut adalah kanker serviks pada wanita. Seperti diketahui, kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Pada dasarnya, kanker serviks bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang dengan aktivitas seksual yang minim. Kebiasaan berganti-ganti pasangan bisa meningkatkan risiko penyakit ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Seksualitas pasangan ganda dan pasangan tunggal risikonya sama. Pasangan tunggal berisiko, apalagi banyak pasangan,” kata dr Yudi saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2019). . 2023).
Dr Yudi menjelaskan lagi, virus HPV tidak hanya menyerang wanita, tapi juga pria.
“Jadi kalau bicara orang yang sombong dan pamer dengan banyak pasangan, dia lebih berisiko terkena HPV,” pungkas dr Yudi.
Hal senada disampaikan seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG. Dalam kesempatan terpisah, jelasnya, wanita yang memiliki banyak pasangan seks memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
“Risiko kanker serviks terjadi pada 2 dari 3 wanita yang berganti pasangan, hingga berisiko terkena penyakit menular seksual, sekarang banyak penyakit menular seksual,” jelasnya kepada detikcomSelasa (31/1).
“Khusus HIV-Aids, kalaupun pakai kondom karena kondomnya keropos, kondom hanya bisa melindungi 44 sampai 76 persen,” pungkas dr Boyke.
Tonton Video “Penurunan Populasi dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Menolak Punya Keluarga”
[Gambas:Video 20detik]
(Averus Al Kautsar/vyp)