Jakarta –
Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Lalu, batu ginjal disebabkan oleh apa?
Menurut American Urological Association, batu ginjal dimulai sebagai kristal kecil yang tumbuh lebih besar untuk mengisi struktur berongga di dalam ginjal. Jika batu tersangkut di ureter (saluran kemih), aliran urin di ginjal akan tersumbat sehingga menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Apa yang menyebabkan batu karang?
Kondisi batu ginjal seringkali tidak memiliki penyebab yang pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dikutip dari Mayo Clinic, batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, dibandingkan yang bisa dilarutkan oleh cairan di dalam urine.
Pada saat yang sama, urin mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel. Kondisi ini dapat memicu kondisi terbentuknya batu ginjal.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan batu ginjal, seperti:
1. Volume Urin Rendah
Penyebab utama yang sering terjadi pada penderita batu ginjal adalah sedikitnya urine akibat dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) yang terus-menerus.
Ketika volume urin rendah, warnanya menjadi kental dan gelap. Artinya, sedikit saja cairan untuk menjaga agar garam tetap larut. Meningkatkan asupan cairan akan mengencerkan garam dalam urine dan mengurangi risiko pembentukan batu.
2. Gizi Tidak Seimbang
Penyebab lain dari batu ginjal adalah tingginya kadar kalsium oksalat dalam urin. Oksalat adalah jenis komponen batu ginjal yang paling umum.
Orang yang mengonsumsi makanan tinggi protein hewani, seperti daging sapi, ayam, dan babi dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan urin. Hal ini akan meningkatkan risiko terbentuknya batu kalsium oksalat dan asam urat. Sebaiknya lakukan pola makan sehat dengan serat dan vitamin untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
3. Obesitas
Obesitas merupakan faktor risiko penyakit berbahaya ini. Penumpukan lemak yang disebabkan oleh makanan yang mengandung kadar gula dan garam berlebih dapat meningkatkan kadar asam dalam urine yang mengakibatkan terbentuknya batu ginjal.
4. Kondisi Medis dan Obat-obatan
Beberapa kondisi medis meningkatkan risiko batu ginjal. Pertumbuhan jaringan abnormal pada kelenjar paratiroid (pengatur metabolisme kalsium) dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium dalam darah dan urin.
Bahkan kelainan bawaan yang langka pun bisa membuat batu ginjal lebih mungkin terjadi, misalnya sistinuria. Penyakit ini meningkatkan kondisi tubuh untuk menghasilkan terlalu banyak asam amino dalam urin dan hiperoksaluria primer. Hyperoxaluria primer adalah suatu kondisi di mana hati memproduksi oksalat berlebih.
Selain itu, mengonsumsi obat dan suplemen tertentu, seperti suplemen kalsium, obat pencahar, vitamin C, dan antasida berbahan dasar kalsium dapat memengaruhi pertumbuhan batu ginjal.
5. Sejarah Genetik
Peluang seseorang terkena batu ginjal lebih tinggi jika memiliki riwayat keluarga yang serupa.
Lantas, apa penyebab batu ginjal? Hal ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa memicu berbagai gejala. Gejala yang harus diwaspadai termasuk rasa sakit yang luar biasa dan kram di kedua sisi punggung, dan berpindah ke perut bagian bawah atau selangkangan dengan cara yang bervariasi.
Untuk gejala batu empedu lainnya, seperti:
Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil Urin berwarna gelap atau merah Urin yang berbau atau terlihat keruh Keinginan kuat untuk buang air kecil Mual dan muntah Demam dan menggigil Bagi pria, mungkin ada rasa sakit di ujung penis.
Batu empedu mulai terasa sakit saat menyebabkan iritasi atau penyumbatan. Bahkan, tidak jarang kita melihat penderita batu ginjal kesulitan untuk duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Tonton video “Awas! Anak Muda Juga Bisa Terkena Penyakit Ginjal Kronis”
[Gambas:Video 20detik]
(Halo)